*Perbedaan Tawaran China dan Jepang soal Rute dan Lokasi Stasiun KCJB

BangTogel.com - 04/11/2023

judul Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

BANGTOGEL.com - Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) resmi beroperasi pada Oktober 2023 setelah molor beberapa tahun lamanya. Yang jadi kontroversi, biayanya membengkak dari rencana awal.

Semula proyek ini ditargetkan hanya memakan dana 5,5 miliar dollar AS sesuai dengan proposal yang diajukan oleh Pemerintah China pada 2015 silam. Beijing juga menawarkan pinjaman dengan bunga 2 persen sampai 3,8 persen.

Pada awalnya, anggaran yang diajukan China itu jauh lebih murah dari penawaran Jepang yang memasang angka investasi di 6,2 miliar dollar AS atau dengan bunga pinjaman 0,1 persen.

Beda lokasi stasiun versi China dan Jepang

Menilik ke belakang, selain perbedaan estimasi biaya investasi, bunga, dan teknologi yang ditawarkan, kedua negara juga menawarkan lokasi stasiun dan rute yang berbeda kepada pemerintah Indonesia kala itu.

Berbeda dengan China yang memutuskan untuk membangun stasiun yang berada di kawasan pinggiran, Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), justru menawarkan lokasi stasiun yang berada di tengah Kota Jakarta maupun Bandung.

Dalam proposal yang ditawarkan ke pemerintah Indonesia, pihak Jepang mengusulkan stasiun kereta cepat ada di Manggarai, Dukuh Atas, Senayan, Gambir, Jakarta Kota, Pasar Senen, dan Kemayoran.

Sementara pemilihan Halim sebagai stasiun kereta cepat, menurut survei yang dilakukan JICA, menjadi opsi kedelapan.

Belakangan, JICA mengeluarkan opsi Pasar Senen dan Jakarta Kota dari calon lokasi stasiun kereta cepat karena alasan area tersebut cukup berbahaya akibat bencana alam (penurunan muka tanah).

Dengan pertimbangan akses ke moda transportasi lainnya dan lokasi paling strategis, Jepang merekomendasikan pilihan utama stasiun KCJB berada di Senayan yang berdekatan dengan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai plan A, sementara dalam plan B ditetapkan stasiunnya berada di Dukuh Atas.

Menanggapi opsi yang ditawarkan Jepang pada 2015, Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat mengusulkan agar lokasi stasiun KCJB ditempatkan di Manggarai. Alasan Ahok, selain ada di jantung kota, Manggarai juga sudah terkoneksi dengan Trans Jakarta dan KRL.

Sementara di Bandung, lokasi stasiun kereta cepat tawaran Jepang juga berada di tengah kota, sementara deponya berakhir di Tegalluar.

Lebih jelasnya, dari Padalarang menuju Kota Bandung, maupun dari Kota Bandung menuju Gedebage, lintasan rel yang rencananya dibangun Jepang yakni dengan kombinasi melayang (elevated) dan terowongan bawah tanah (underground) sebagaimana pada proyek MRT Jakarta, sehingga biaya pembebasan tanah di area perkotaan bisa ditekan.

Dalam proposalnya, Jepang hanya menawarkan tiga lokasi stasiun, yakni di tengah Kota Jakarta yakni Senayan, Kota Bandung, dan Gedebage yang juga dipakai sebagai depo.

Untuk rutenya, Jepang menawarkan rel melintasi Jakarta-Bekasi, Bekasi-Cikarang, Cikarang-Purwakarta, Purwakarta-Padalarang, dan Padalarang-Gedebage.

Berikut selengkapnya rute Kereta Cepat Jakarta Bandung yang ditawarkan Jepang:

-Stasiun awal: Senayan (plan A) dan Dukuh Atas (plan B)

-Jakarta-Bekasi: Terowongan bawah tanah, Kanal Kalimalang, BKT, dan Tol Jakarta Cikampek

-Bekasi-Cikarang: Memanfaatkan Tol Jakarta-Cikampek

-Cikarang-Purwakarta: Melintasi Cikampek dan rencana pembangunan bandara internasional di Karawang

-Purwakarta-Padalarang: Menggunakan sisa lahan di samping tol dan terowongan yang disesuaikan dengan kondisi geologi

-Padalarang-Bandung-Gedebage: Melintasi area pinggiran untuk mengurangi pembebasan lahan dan memanfaatkan lahan di samping jalan tol. Dari Padalarang, kereta cepat direncakan dibangun di tengah Kota Bandung dan jalurnya akan berlanjut berakhir di Gedebage (sebagai depo) dikombinasikan dengan bawah tanah dan layang.

Jika Jepang menawarkan alternatif stasiun kereta cepat ada di tengah perkotaan, China menawarkan Indonesia dengan lokasi stasiun KCJB ada di pinggiran.

Di Jakarta, stasiun ditempatkan di Halim yang berada di dekat perbatasan Jakarta-Bekasi. Sementara di Bandung lokasinya stasiunnya ada di Tegalluar dan Padalarang.

Keseluruhan, KCJB yang ditawarkan China ini memiliki empat stasiun pemberhentian yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar.

Pada awalnya, tidak ada Stasiun Padalarang dalam rencana China. KCIC justru awalnya berencana membangun stasiun di Walini, sebuah kawasan perkebunan teh milik PTPN di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Namun dengan pertimbangan adanya akses transportasi kereta api feeder yang menuju Kota Bandung, diputuskan lokasi stasiun digeser dari Walini ke Padalarang.

Sementara bila dilihat dari rute yang ditawarkan, sejatinya hampir sama dengan tawaran Jepang. Perbedaan lintasan hanya pada rute segmen Padalarang-Gedebage maupun Jakarta-Bekasi.

Ini karena pihak Jepang menawarkan lintasan rel di bawah tanah (underground) karena harus melintasi tengah kota, baik Jakarta dan Bandung. Berbeda dengan China yang menawarkan lokasi pinggiran yakni Halim, Padalarang, dan Tegalluar.

Perbedaan lainnya juga tampak pada Rute Jakarta-Bekasi. Jepang menawarkan menggunakan sisa lahan di BKT dan Kanal Kalimalang untuk meminimalkan pembebasan lahan mengingat stasiun berada di Senayan.