*Festival "Indonesia by the Harbour" Memukau Warga Sydney

sydney

BANGTOGEL - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney menggelar festival Indonesia by the Harbour pada Sabtu (25/11/2023).

Fertival tersebut diadakan di Circular Quay di jantung Kota Sydney.

Dengan hadirnya festival Indonesia by the Harbor, kawasan ikonik dan tujuan utama para turis mancanegara itu pun menjadi semakin ramai dan meriah.

KJRI Sydney tidak sendirian dalam menggelar festival tersebut, melainkan berkolaborasi dengan banyak pihak.

Ini termasuk, Garuda Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Indonesia (BI) Beijing, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) Sydney, Pusat Promosi Investasi Indonesia (IIPC) Sydney, dan event organizer Bespok3.

KJRI Sydney menyebut, festival tersebut menjadi yang pertama kali diadakan oleh Indonesia di lokasi strategis berlatar belakang landmark ikonik Sydney, yaitu Opera House dan Harbour Bridge.

Festival Indonesia by the Harbour akhir pekan lalu menampilkan ragam budaya Indonesia, mulai dari tarian Nusantara, pertunjukan musik tradisional, hingga pertunjukkan silat dan peragaan busana.

Acara ini semakin istimewa dengan penampilan aktris Indonesia Acha Septriasa, Melody Septania, dan Acha Sinaga yang kini bermukim di Australia. Mereka bertiga turut serta dalam peragaan busana Batik Chic.

Keanggunan dan pesona Acha Septriasa, Melodi Septania, dan Acha Sinaga dalam memperagakan busana batik bukan hanya memeriahkan festival, tetapi juga berhasil menarik perhatian warga Australia akan keindahan dan kekayaan wastra Indonesia.

Keikutsertaan mereka dalam festival ini memperkuat pesan bahwa diaspora Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan budaya dan seni Indonesia di kancah internasional.

Dalam keterangan tertulis, KJRI Sydney menjabarkan, meriahnya festival Indonesia by the Harbour dapat terlihat dari kehadiran sekitar 4.000 pengunjung dari warga Australia maupun diaspora Indonesia.

Festival ini juga memanjakan lidah dengan sajian kuliner khas Indonesia seperti nasi bungkus, cendol, batagor, dan mi kocok, yang pada akhirnya bisa mengobati kerinduan warga dan diaspora Indonesia yang hadir.

Nuansa tradisi yang kental mewarnai pembukaan Festival Indonesia by the Harbour.

Acara dibuka dengan “Welcome to Country” oleh Elder Gumaroy Newman, yaitu upacara tradisional Australia untuk menyambut pengunjung ke tanah leluhurnya.

Elder Gumaroy melakukan smoke ceremony atau upacara asap dengan membakar tumbuhan lokal yang dipilih secara khusus dan dipercaya memiliki sifat pembersihan dan penyembuhan.

Upacara ini sering dilakukan sebagai bagian dari acara-acara penting di Australia dan menjadi bagian dari upacara “Welcome to Country”.

Pembukaan Festival Indonesia by the Harbour kemudian dilanjutkan dengan pemukulan gong oleh Konsul Jenderal RI Sydney Vedi Kurnia Buana, Kepala Dinas Perindustrian dan Investasi Provinsi Sumatera Barat Novrial, serta tamu kehormatan Deputy Lord Mayor of Sydney, Councillor Robert Kok.

Dalam sambutannya, Konjen Vedi mengapresiasi mitra KJRI, sponsor, dan komunitas Indonesia atas terselenggaranya acara ini.

"Saya harap, festival Indonesia ini dapat menjadi salah satu agenda tahunan di Sydney, dan dapat mempromosikan tidak hanya budaya Indonesia, tetapi juga potensi perdagangan, investasi dan pariwisata Indonesia serta semakin mempererat hubungan pertemanan Indonesia-Australia," ujar Konjen Vedi.

Deputy Lord Mayor Sydney menyambut positif terselenggaranya festival Indonesia di kota Sydney.

Ia bahkan berharap festival tersebut dapat menjadi agenda rutin dan berperan sebagai jembatan persahabatan antara warga Australia dan Indonesia di Sydney.

Beragam penampilan kesenian modern dan tradisional turut disajikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan komunitas Indonesia di Sydney, termasuk Tari Randai, Tari Tapuak Galembong, Tari Piring, Silat, Tari Merak dari Jawa Barat, dan Tari Empat Etnis dari Sulawesi.

Tari Giring-Giring dari Kalimantan, Tari Ratoh Duek dari Aceh, serta penampilan musik angklung oleh Grup Indocare, musik klasik oleh Australia Institute of Music (AIM) dan musik rap dari GC Worldwide juga ditampilkan.

Di sela-sela festival, Garuda Indonesia menambah hangat acara dengan membagikan voucher tiket.

Festival Indonesia by the Harbour juga menampilkan stand-stand non konvensional berupa shipping container.

Stand-stand tersebut bukan hanya mempromosikan pariwisata dan perdagangan serta investasi Indonesia, melainkan juga mempromosikan kemudahan visa untuk warga Australia serta kebijakan Golden Visa.

Festival Indonesia by the Harbour juga mempromosikan program Indonesia Spice up the World melalui kerja sama dengan restoran-restoran Indonesia di Sydney yaitu Mie Kocok Bandung dan Restoran Garam Merica.

Hal unik lainnya di festival Indonesia ini, adalah kehadiran becak antik asal Yogyakarta milik Australia Indonesia Association (AIA) dan dua mobil Ferrari yang berwarna merah dan putih.

Becak antik, berdampingan dengan mobil Ferrari, mencerminkan simbol perpaduan antara modernitas dan tradisi, masa lalu dan masa depan. Hal ini menggambarkan bagaimana Indonesia sendiri merupakan perpaduan yang harmonis antara elemen modern dan tradisional.

Antusiasme masyarakat Indonesia dan Australia yang menghadiri festival ini sangat tinggi, terlihat dari penuhnya lokasi acara dari siang hingga malam.

Salah satu pengunjung diaspora Indonesia, Emma Manurung, mengekspresikan kebanggaannya dalam menyaksikan acara festival Indonesia by the Harbour.

"Acara promosi ini sangat bagus dan berkesan, semoga tahun depan kita dapat menyaksikan acara ini lagi, sungguh membanggakan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dibagikan KJRI Sydney.

Seorang pengunjung lain bernama Suliyanti Sunaryo, juga mengemukakan apresiasinya atas festival tersebut.

“Saya apresiasi upaya KJRI yang mempromosikan budaya dan kuliner di kawasan paling top di Sydney. Semoga tiap tahun dapat dilaksanakan,” ungkap Suli yang juga merupakan importir makanan dan minuman Indonesia di Australia dan sudah bermukim selama 34 tahun di Australia.

Apresiasi yang sama disampaikan oleh Yoen Yahya, salah satu tokoh organisasi masyarakat Indonesia yang sudah 47 tahun bermukim di Australia.

“Meski baru kali ini diadakan, namun memberikan kesan yang mendalam dan sangat membanggakan bagi WNI yang menyaksikan acara ini. Acara ini menjadi pertunjukan media informasi dan promosi Indonesia yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya,” ucap dia.