*China Resah Jepang Mulai Tunjukkan Keinginan Bergabung ke AUKUS

BANGTOGEL

China Resah Jepang Mulai Tunjukkan Keinginan Bergabung ke AUKUS

judul

JEPANG - Ketika Jepang menunjukkan keinginan bergabung dengan aliansi AUKUS yang beranggotakan Amerika Serikat (AS), Australia, dan Inggris untuk kawasan Indo-Pasifik, China menyatakan keprihatinannya. Beijing menegaskan bahwa segala upaya "memperbesar dan memperluas inisiatif keamanan trilateral itu akan merepresentasikan sebuah langkah ke arah yang lebih berbahaya."

Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden, yang telah mengusulkan anggaran pertahanan sebesar USD895,2 miliar untuk tahun fiskal 2025 dengan tujuan mendukung strategi Indo-Pasifik untuk meredam pengaruh China, telah meminta Inggris untuk berkolaborasi dengan Jepang dalam teknologi pertahanan di bawah kemitraan keamanan AUKUS, menurut laporan Nikkei Asia.

Mengutip dari The Singapore Post pada Rabu (20/3/2024), perkembangan ini terjadi setelah adanya laporan yang menunjukkan bahwa pemerintah Jepang mendukung upaya AUKUS di kawasan Indo-Pasifik, dan sedang mencari cara untuk memperdalam kerja sama dengan AS, Inggris, dan Australia.

Masalah ini akan dibicarakan antara Jepang dan AS, ketika Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington DC pada 10 April mendatang. Menurut Nikkei Asia, Biden berencana mencapai kesepakatan dengan PM Kishida mengenai AUKUS dalam kunjungan tersebut.

Jika hal itu pada akhirnya terwujud, maka Jepang akan menjadi negara pertama selain AS, Inggris dan Australia yang bekerja sama di bawah payung AUKUS sejak aliansi itu diluncurkan tiga tahun lalu.

Menganggapnya sebagai langkah disengaja untuk menggagalkan rencananya di kawasan, China mengatakan: "Ini adalah mentalitas khas Perang Dingin. Hal ini akan meningkatkan risiko proliferasi nuklir, memperburuk perlombaan senjata di Asia-Pasifik, dan melemahkan perdamaian serta stabilitas di kawasan. China dan banyak negara lain di kawasan ini sangat prihatin dan menentang hal ini."

judul

Didirikan pada September 2021, AUKUS memiliki dua tujuan: Pertama, menyediakan armada kapal selam serang bertenaga nuklir bagi Australia; Kedua, meningkatkan kemampuan pertahanan melalui kecerdasan buatan (AI), drone bawah laut, serta teknologi peperangan hipersonik dan elektronik.

Jepang, yang telah merencanakan pengeluaran pertahanan senilai USD290 miliar selama lima tahun mulai tahun fiskal 2023, ingin menjalin kemitraan dengan AUKUS di bidang kemampuan tingkat lanjut -- semua ini untuk mewujudkan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," lapor AFP, mengutip keterangan seorang pejabat kedutaan Jepang yang berbasis di Australia.

Namun, hal yang mengkhawatirkan China adalah permintaan Kementerian Pertahanan AS untuk dana terpisah sebesar USD500 juta di bawah Pacific Deterrence Initiative untuk menambah persenjataan bagi Taiwan guna melawan potensi agresi China.

Langkah terbaru AS dan keinginan Jepang menjalin kolaborasi pertahanan dengan AUKUS diharapkan memberikan dorongan signifikan terhadap langkah Washington untuk meningkatkan kemampuan pencegahan sekutu-sekutunya di kawasan, di mana China telah meningkatkan sikap agresifnya dalam beberapa waktu terakhir.

China telah membangun dan memiliterisasi banyak pulau dan terumbu karang di Laut China Selatan. Beijing sedang mengembangkan landasan udara baru di Pulau Triton, Kepulauan Paracel paling selatan dan barat, yang dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai Kepulauan Xisha.

Landasan udara di Pulau Triton yang selesai dibangun akan menjadi pulau ke-4 dari total tujuh pulau buatan manusia yang telah dimiliterisasi China dengan sistem rudal anti-kapal dan anti-pesawat, peralatan laser dan jamming serta pesawat jet tempur di Laut Cina Selatan, lapor Associated Press. Landasan udara yang sedang dikembangkan di Pulau Triton akan memiliki panjang lebih dari 600 meter, cukup panjang untuk menampung pesawat turboprop dan drone.

Dibandingkan dengan landasan terbang lain yang sudah dikembangkan China di Kepulauan Spratly, termasuk di Fiery Cross Reef dan Mischief Reef, landasan udara yang dibangun di Pulau Triton di Kepulauan Paracel jauh lebih pendek, menurut laporan South China Morning Post (SCMP).

Jepang

china

AUKUS

australia

Inggris